Minggu, 08 Maret 2009

Maleo (Macrocephalon Maleo)

Biologi Burung Maleo, Macrocephalon Maleo, Sal Muller.
Klasifikasi
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Sub ordo : Galli
Famili : Megapodiiae
Sub famili : Crocoidae
Genus : Macrocephalon
Species : Macrocephalon Maleo, Sal Muller 1846
Nama daerah : Senkawor, Sengkawur, Songkel (Minahasa), Suangke (Bintauna), Tuanggoi (Bolaang Mongondow), Tuangoho (Bolaang Itang), Bagoho (Suwawa) Mumungo, Panua (Gorontalo), Molo atau Moleo (Mengkoko) (Dekker et al, 1990).

Morfologi
Burung Maleo (Macrocephalon Maleo) besarnya kira-kira sama dengan ayam kampung betina. Maleo dewasa berbobot antara 1,4 – 1,7 Kg, dengan bulu bagian dada agak merah muda keputih-putihan dan bagian lainnya berwarna hitam. Dibagian dada ada bintik-bintik kuning melingkar, ekornya tegak dan kepalanya memiliki tengkorak gundul dan hampir tak berbulu dengan tonjolan menyerupai helm ( Gunawan, 1994).
Keistimewaan Burung Maleo ini adalah meskipun besar tubuhnya relatif tidak jauh berbeda dengan ayam kampung, namun telurnya 5 – 6 kali besarnya dari telur ayam kampung. Berat telurnya berkisar antara 198 – 270 gram dengan panjang antara 9,5 – 11 cm dan diameter mencapai 5,8 – 6,5 cm
Sedangkan warna telurnya relatif sama dengan telur ayam kampung yaitu mendekati warna merah dadu (Gunawan, 1994).

Tonjolan dikepalanya belum diketahui dengan pasti kegunaannya bagi Burung Maleo, Walting (1983 dalam Gunawan, 1994) menduga bahwa tonjolan tersebut berguna untuk menjaga agar tetap sejuk bila berada dipantai panas. Mac Kinnon (1978), Wiro Supartho (1980) dan Dekker (1990) dalam Gunawan , 1994, menduga bahwa tonjolan tersebut bermanfaat untuk mengukur temperatur tanah dimana burung tersebut akan meletakkan telurnya. Menurut Argelo (1991) dalam Gunawan, 1994 tonjolan mirip Helm ini sangat vital bagi Maleo, karena menurutnya bila tonjolan ini luka atau tergores dapat mengakibatkan kematian. Paruhnya hijau pucat dengan warna merah pada pangkalnya. Namun dijumpai juga yang paruhnya berwarna oranye atau merah atau abu-abu dan terkadang hitam.
Berat anak Maleo yang baru menetas adalah sekitar 109 – 169 gram. dan mampu terbang sejauh 100 m. Umur Maleo bisa mencapai 25 – 30 tahun dan mencapai usia dewasa (produktif) setelah 4 tahun (Argelo, 1991 dalam Gunawan, 1994).
Makanan.
Makanan Burung Maleo umumnya adalah biji-bijian dan beberapa jenis buah-buahan dihutan. Biji atau buah yang dimakan antara lain adalah biji Kemiri (Aleurites moluccana), buah Nibung (Dracontomelon mangiferum), buah Beringin (Ficus sp) dan Macaranga sp. Serta biji-bijian atau kacang-kacangan di ladang seperti kedelai, jagung dan kacang hijau. Maleo juga makan siput air tawar, kepiting dan cacing (Gunawan, 1994).
Perilaku Burung Maleo
Pengetahuan tentang perilaku Burung Maleo penting untuk diketahui dan diperlukan dalam upaya pembinaan satwa tersebut, Dengan mengetahui tingkah laku maka dapat diketahui pula apa yang dibutuhkan oleh satwa tersebut. Beberapa perilaku Burung Maleo yang penting untuk diketahui dalam rangka pembinaan habitatnya antara lain perilaku bertelur, perilaku mencari makan, perilaku memeriksa dan perilaku mencari perlindungan.
Habitat
Habitat adalah tempat dimana suatu organisme hidup dan berkembang biak secara alami. Habitat bukan saja merupakan tempat tinggal tetapi juga sebagai tempat berlindung dari segala macam gangguan atau ancaman, menyediakan makanan, menjadi tempat beristirahat, tempat tidur dan bermalam. Tempat berkembang biak serta membesarkan anak. Keseluruhan fungsi habitat itu ditentukan oleh interaksi sejumlah komponen habitat, baik komponen fisik (abiotik) seperti iklim, topografi, air dan tanah maupun komponen biologis (biotik) seperti satwa liar, vegetasi dan penggunaan lahan oleh manusia. Secara garis besar komponen habitat dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) komponen yaitu pelindung (cover), makanan dan air. Keadaan habitat perlu dipertahankan pada kondisi alaminya sehingga satwa dapat berkembang biak secara normal.

2 komentar:

  1. mas pux buku atau leteratur tentang laku burung maleo dan habitatx?

    BalasHapus
  2. Punya referensi mengenai perilaku burung maleo gak ??

    BalasHapus